Memilih MicroSD untuk Switch

“Lebih besar! Lebih cepat! Lebih baiq!” adalah teriakan-teriakan yang min Qismin rasakan bergejolak di dalam hati ketika hendak memilih MicroSD yang akan digunakan di Switch milik min Qismin.

Tapi sjoekoelah teriakan-teriakan unnirfaedah itu berhasil diredam dan min Qismin memutuskan membeli yang byasa-byasa saja karena min Qismin, ya…qismin.

Tapi bukan hanya karena qismin saja kok.

Karena…

Ya emang kebutuhan min Qismin akan MicroSD ternyata nda terlalu banyak secara min Qismin ngoleksi gimnya yang dalam bentuk fisik.

Jadinya unduhan ga terlalu banyak juga. Palingan pembaruan gim, atau DLC sama tangkapan-tangkapan gambar tho’. Jadi sebelum nyinyir ga jelas, maki-maki MicroSD karena tersungging dan qismin ga ketulung, ada baiknya ngaca dulu dan kenali kebutuhannya (LAH!?)

DA-YA BE-LI

Ini dulu yang pertama dan yang paling penting. Kenali dahulu daya beli sobat Qismin. Kalau kuaya ruaya sultan Brahmin mah bebas wes bablas. Tapi kalau misalnya kasta Pariah seperti min, yaa…jangan dipaksa harus beli yang paling baru, paling tren, paling gede, paling mahal. Liyat ke…

Kebutuhan

Seperti yang min Qismin jabarkan di atas, liyat dulu rencana sobat Qismin untuk kedepannya seperti apa. Jika hanya mengoleksi gim dalam bentuk fisik kayanya yang terlalu gede juga jadi eman-eman sih. Kalau memang rajin ngunduh, nah ini, mungkin wajib yang rada besaran.

Tapi jangan lupakan juga kemungkinan ekspansi ke depannya ya via yang tadi itu, daya beli.

Kalau tidak terlalu rajin mengunduh gim dan mengoleksi gim fisik, 32 GB sudah cukup apabila isi dompet tak mewakili hasrat. Kalau ada lebihan dikit sih lebih baik ambil yang 64GB karena kedepannya tak terasa pasti makin banyak pembaruan gim dan DLC yang harus diunduh.

Nah kalau rajin mengunduh gim digital, seenggaknya harus nyiapin 128GB sih kalau isi dompet ngepas. Kalau ada uang lebih, lebih baik ambil yang 200-256GB.

Cukup? Belum! ada lagi…

Kecepatan

“Yang ini aja mas, UHS-3 lho, jauh lebih kencang dari UHS-1” adalah kata-kata godaan syaiton. Harganya juga ga maen-maen yang UHS-3 dan memang jauh lebi cepat. Tapi pertanyaannya, Switch mampu ga?

Jawabannya adala: Nda’, nda mampu mas. Switch paling tinggi kecepatannya UHS-1. Kalau dimasukin yang UHS-3, ya…, doi tetap kecepatannya di UHS-1. Jadi ya, eman-eman duwidnya kalau ngebeli Sandisk Extreme Pro atau Samsung Pro+.

Jadi yang mana? Ya sebenarnya yang ada logo UHS-1-nya aja udah cukup kok. Kalau misalnya mau, sebagai bonus, cari yang memiliki klasifikasi speed rating A1 yang sengaja didesain untuk aplikasi.

Perbedaannya mayan kok kalau dicoba di Switch buat ngapus-ngapus hasil tangkapan gambar (kalau banyak). Kalau cuma sebiji dua biji mah cuma geli-geli.

Perbedaan lainnya untuk A1? Mungkin waktu Loading gim yang lebih singkat. Di atas kertas ya ini, pengaplikasian in real lyfe-nya masih acak menurut min Qismin pribadi. Kadang lebih cepat sedikit, kadang kayanya sama aja atau cuma beda-beda tipis anak tangga.

Selesai!

Kira-kira sudah bisa memperkirakan akan beli yang mana? Jika misalnya ada masukan untuk artikel ini, jangan ragu-ragu buat dipajang di kolom komentar, ya!

Selamat bermain!

Penulis Qismin
Diterbitkan
Kategori Informasi
Dilihat 520

Komentar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Pos-Pos Terbaru

Twitter

Could not authenticate you.